HOPE
Wednesday, November 27, 2019
Wednesday, February 3, 2016
7 Manfaat Gowes untuk Kesehatan
Akhir-akhir ini, minat masyarakat terhadap olahraga bersepeda terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari terus bermunculannya komunitas olahraga bersepeda yang baru.
Bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang menarik dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang status usia dan jenis kelamin. Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan sejumlah keuntungan dari aktivitas sederhana ini sebagai alat untuk mempromosikan kesehatan secara keseluruhan.
Ingin tahu lebih banyak apa saja manfaat kesehatan dari ngegowes? Berikut ini adalah ulasannya:
1. Bersepeda baik untuk jantung Anda: Olahraga bersepeda erat hubungannya dengan peningkatan kebugaran kardiovaskular atau kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta penurunan risiko penyakit jantung koroner.
2. Bersepeda baik untuk otot-otot: Mengendarai sepeda sangat baik untuk mengencangkan dan membangun otot terutama di bagian bawah tubuh seperti betis, paha, dan bagian belakang.
3. Menjaga ukuran pinggang tetap ideal: Anda dapat membakar banyak kalori saat bersepeda, terutama ketika harus menggowes lebih cepat daripada biasanya. Bersepeda tidak hanya efektif dalam membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh.
4. Perpanjang umur: Bersepeda adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan umur Anda. Sejumlah riset menunjukkan bahwa melakukan aktivitas bersepeda secara rutin telah dikaitkan dengan penambahan usia, bahkan ketika harus disesuaikan dengan risiko cedera saat mengendarai sepeda.
5. Bersepeda baik untuk koordinasi: Aktif menggerakan kedua kaki untuk mengayuh, sementara kedua tangan mengendalikan kemudi merupakan praktik yang baik untuk melatih keterampilan koordinasi tubuh Anda.
6. Baik untuk kesehatan mental: Bersepeda telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental.
7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Bersepeda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sekaligus menjadi alat proteksi terhadap jenis penyakit kanker tertentu.
Sunday, December 7, 2014
Adventure Paraplegic at Bali 04-08 Desember 2014
Seiring dengan waktu berjalan ,
telah kutelusuri arti dan tujuan hidupku, dan kini aku telah melakukan apa yang
ingin aku lakukan seiring dengan daya yang aku miliki atas anugerahMu dalam
berkat dan perlindungan cinta dan kasih sayangMu, maka telah kugoreskan waktu
untuk menandai setiap waktuku dalam pelayanan untukMu, dalam perjalanan ini
telah aku niatkan energi dan perhatianku untuk melayaniMu dalam berkat sesama
ciptaanMu, aku mulai bergegas berangkat dengan persiapan sederhana yang telah
kurencanakan dalam mengisi waktu istimewa bagi ciptaanaMu yang sempurna meski
berbeda dengan ciptaanMu lainya. dan mulailah aku berangkat menuju bandara
juanda untuk mengawali perjalananku bersama semangat berkatMu.
Berbekal berkatMu dan bersama
dengan doa dan semangat dari seseorang yang aku cintai dan sayangi aku berangkat
untuk bersamaMU dalam pelayanan kemanusiaan ini, untuk itu seluruh energi
pengalaman hidupku yang bersamaMu aku bangkit, bersamaMu aku teguh akan aku
salurkan untuk membangkitkan saudaraku di pulau dewata bali yang dalam rangka
hari disabilitas internasional ini merupakan kesempatan langka bagiku untuk
bisa menjadi bagian dari tugas hidupku dalam pelayanan ini, terima kasih Tuhan
telah memberi kesempatan ini kepadaku dalam pelayanan ini,semoga berkah tulisan
ini aku awali dalam lindungan berkatMu, amin.
Dalam suasana sore yang sebentar
lagi matahari tenggelam aku niatkan untuk berangkat lebih awal menuju bandara,
tetapi kenyataan di jalan begitu membuat stress karena waktu di jalan yang tidak
dapat diprediksi sebelumnya kemacetannya dan sementara jam check in di bandara
sangatlah ketat yang ditakutkan justru menggelayuti benakku, tapi aku yakin
bahwa semuanya akan baik baik saja meski kecemasanku tidak dapat aku sembunyikan.
Sesampainya di bandara
kecemasanku berangsur - angsur menurun karena telah berhasil sampai dalam waktu
yang sangat kritis dan bersyukur perjalanan ini diberkati dengan bisa check ini
tidak terlambat dan akhirnya aku berangkat dengan pesawat air asia dan go to
bali pulau dewata yang telah menungguku.
Sesampainya di pulau dewata aku
mulai bergegas dengan perbekalanku yang sederhana dengan satu tas isi pakaian
dan perlengkapan lainnya yang biasa aku bawa saat bepergian, ada perbekalan
obat obatan dan viatamin C yang tidak boleh lupa untuk menjaga staminaku agar
tidak merepotkan banyak orang saat aku kecapekan, dan perbekalan lainnya yang
menunjang aktifitasku dalam keterbatasanku sebgai paraplegi. Dalam benakku aku
bersyukur telah mampu dan dimampukan serta dipantaskan untuk melakukan ini dan
dipercaya salah satu lembaga sosial bertaraf internasional untuk bersama dalam
memberikan pelayanan sesama difable di pulau dewata bali, dan dengan berbekal
lembaga yang selama ini aku cintai dan aku banggakan sebagai lembaga difable
yang mandiri dan memiliki misi visi kemandirian dalam kebersamaan yaitu YDMI
yang menjadi kebanggaanku bersama dengan seluruh anggota yang dasyaaat aku
menjadi bagian duta untuk bersama sama dengan puspadi bali dalam gerakan
humanity nya untuk melakukan bedah rumah bukan biasa dan lainnya kegiatan
kemanusiaan yang akan mengiringi perjalananku ini nantinya.
Sayup sayup terlihat dari
kejauhan pak Latra yang dengan senyumannya sudah menungguku terduduk di lantai
sambil membaca koran, bersama kita berjalan menunggu kedatangan pak Wayan yang
menjemput kedatanganku dan menuju tempat puspadi bali untuk berisitirahat dalam
mempersiapkan acara besok paginya dalam acara share karir difabelitas dalam
dunia kerja bersama dengan anika linden center Dnetwork nya di rumah makan
bumbu desa renon denpasar bali. Sebelum sampai di PUSPADI,
kita bersama makan ayam goreng penyet.
Saat sudah sampai di tempat
peristirahatan aku mulai merenungkan banyak hal yang biasa aku lakukan menjelang
tidurku. Dalam setiap tidurku aku selalu berdoa untuk
sesamaku dan diriku biarlah menjadi bagian dari saluran berkah bagi lebih
banyak orang, dan hari ini hal itu telah terjadi lagi kepadaku dan besok aku
akan share tentang kendala teknis dan kendala strategis difable dalam memasuki
dunia kerja bersama-sama para difable lainnya yang sudah meniti karir dalam
dunia kerja untuk bisa memberikan jalan berkah bagi sesama difable yang masih
berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dalam dunia kerja seperti yang aku telah
alami bersama-sama dengan saudara difable lain besok di rumah makan bumbu desa
renon bali. Banyak hal yang terjadi dalam hidupku dalam
setiap pengharapanku aku selalu ingin melakukan pelayanan ini untuk sesama dan
untuk itu dibutuhkan mental yang kuat dan dukungan moriil yang kuat pula dari
orang orang disekitarku dan semoga energi ini juga dapat menjadikan inspirasi
bagi sesamaku, meski tidak sedikit dari mereka yang mungkin merasa iri dan
merasa kurang nyaman dengan apa yang aku lakukan, tetapi aku yakin dalam berkat
Tuhan aku berjalan dan semoga siapapun yang membaca perjalanan ini akan
tercerahkan meski tidak secara langsung dan yang aku tahu adalah inilah share
perjalananku untuk sesamaku, semoga berkah dan sampai jumpa keesokan hari untuk
share di rumah makan bumbu desa renon bali.
Pagi hari itu sungguh matahari
bersinar cerah seiring harapan setiap insan yang lagi berusaha dalam hidupnya
dalam keberdayaannya, mulailah perjalanan awal menuju ke rumah makan bumbu desa
renon denpasar bali dimulai.
Acara dimulai dengan peserta
divable karir dalam dunia kerja sejumlah tigapuluh orang dengan sambutan dari Mr
Joseph dan moderator. Miss Suri dibantu dari pihak BEDO oleh Mr Jeff berlangsung
sungguh rinci dan detail mengupas kendala dan hambatan hambatan teknis yang
dihadapi saudara difable dalam menapaki dunia kerja dan kesimpulannya adalah semua
permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya di tampung oleh pihak BEDO, saat
itu juga terbentuk SASA adalah Sahabat Saya sebuah Body System dimana body ini
yang membantu pekerja yang mengalami kesulitan di lingkungan pekerjaannnya, dan
saya juga menjadi salah satu volunteernya. Keikutsertaan volunteer di sertai
dengan diberikannya boneka SASA.
Banyak hal yang aku dapatkan dari
share tersebut, hingga aku banyak kenalan untuk menjalin persahabatan diantara
sesama difable yang menghadapi dunia kerja dan dunia profesional yang setara
dengan non difable yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengahadapinya dan
kami akan membuat dunia kerja dapat menghargai setiap kemampuan yang memiliki
khas profesional tersendiri bagi para penyandang disabilitas yang bukan menjadi
hambatan dalam berkarya dan bukan menjadi rintangan dalam memasuki dunia kerja
tetapi justru inilah tantangan dunia kerja yang mampu memberdayakan disabilitas
dalam berkarya dan bisa menjadi lebih hebat dan lebih pantas mendapatkan
penghargaan dalam setiap bidang yang dikuasainya.
Untuk itu wahai saudaraku difable
mandiri indonesia, ayooo bangkit dan raihlah mimpimu yang sudah lama terpendam
dan kini saatnyalah mimpi itu kita raih bersama dan dobrak hambatan itu dengan
penuh rasa percaya diri akan kemampuan yang sudah kita miliki dan masukilah dunia
nyata yang penuh dinamika dan menggairahkan dalam menjalaninya yang terpenting
adalah just do it and you can dan lakukanlah dengan penuh integritas dan
kepribadian yang penuh tanggungjawab.
Ini adalah sebgaian kecil dari
saudara saudara sesama divable yang sudah berkarir di dunia kerja dan ini
adalah nyata dan bisa menjadi contoh semangat dan ternyata kami bisa, dan jika
kami bisa maka kalian juga pasti bisaaaaaaa ayoooo semangat dan raihlah mimpi
kalian dengan kemampuan kalian yang dasyaaaaat.
Setelah acara itu berlangsung
maka kami saling bercerita pengalaman kami masing masing dan terus bertekad untuk
terus menyemangati sesama difable untuk terus berusaha dalam memasuki dunia
kerja dunia profesional yang semakin terbuka kesempatan itu untuk kita,, kemudian
dilanjut kami bersama - sama rombongan dari puspadi bali diantaranya adalah Sang
Ayu, Agustini, Wayan Diatmika kembali ke Kantor Puspadi. Sekitar jam 16.00
saya, Pak Santosa, Selvie, abi, Mrs Juliet dari England menuju karangasem
kediaman bapak latra direktur puspadi bali tempat camp untuk persiapan acara
bedah bukan rumah biasa yang menjadi program puspadi dalam memberdayakan difable
yang pada kesempatan ini adalah rumah seorang janda difable paraplegi dengan
anak anaknya yang kecil - kecil yang bertempat di amed karangasem bali.
Sambil dalam perjalanan menuju
karangasem aku mulai berdoa sore itu atas berkat hari ini aku telah melakukan
sesuatu yang sebetulnya dulu menjadi impianku dan ternyata hari ini telah
menjadi kenyataan dan inilah wujud mimpi seorang pucca yang menjadi kenyataan
dalam kepasrahan berkat untuk terus menjadi saluran berkah bagi lebih banyak
orang dan semoga disetiap perjalananku selalu diberkahi, aamiin.
Dalam kebersamaan itu kami saling
berbagi dalam perjalanan hingga sampai di kediaman bapak latra, di karangasem,
Saat kami sampai di rumah pak latra disambut hangat oleh Pak Latra yang baru
selesai mandi, istri dan ke 4 anaknya, suasananya sangat mengasyikkan malam itu
juga kita makan bersama yang kebetulan adalah hari ulang tahun dari pak latra,
masakan yang dibuat dari hasil sawah pak Latra, istrinya memasak dengan enak.
Malam itu tidak terasa kami harus tidur, dan harus bangun pagi karena harus
berangkat jam 07.00.
Dengan para volunteer dari berbagai
negara kami bersama sama menuju keesokan harinya ke tempat kegiatan yang
menjadi sasaran pelayanan bakti sosial bedah bukan rumah biasa di daerah
perbukitan dan pastinya tidaklah akses untuk kursi roda tetapi sangat akses
bagi kebersamaan dengan saling bantu untuk gendong dan angkat kursi roda hingga
sampai pada setiap tujuan aktifitas. Rumah itu akan dibedah dan direnovasi
untuk bisa layak ditempati dan akses untuk aktifitas keseharian bagi difable sang
paraplegi dengan anak anaknya.
Tak lama kemudian kami pun sampai
di lokasi dan mulailah pasir, semen, batu dan bahan material pun datang untuk
siap kami olah untuk jadi sebuah bangunan yang layak bagi penghuninya,
wkwkwkwkwwk dan akhirnya pun aku meraih skop dan mulai memindahkan pasir ke
tempat saringan pasir yang akan dijadikan adonan dengan semen dan air untuk
dijadikan luluh untuk melengketkan batu bata yang akan disusun menjadi tembok
dan skopnya ternyata sangat berat dalam tenaga ku yang hanya mengandalkan
kekuatan punggung tulang belakang saja, tapi aku menikmatinya dalam udara yang
cerah dan matahari yang terik di siang itu sambil keringat dan panas serta
bersama sama dalam gotong royong bahu membahu membangun rumah itu dari saudara
saudara difable lainnya juga semangat luar biasa dan disinilah aku belajar
betapa berat dan sulit jika kita lakukan itu sendirian dan mengapa tidak kita
melakukannya bersama sama hingga berdirilah bangunan kebersamaan itu dalam misi
kemanusiaan utnuk keberdayaan difable.
Tenaga kami sangatlah terbatas tapi
dengan semangat yang tak terbatas akhirnya kami bisa menuntaskan bersama-sama
untuk membedah rumah sampai layak huni bagi difable paraplegi beserta anak
anaknya.
Dalam benaku ternyata aku bersama
- sama dengan saudara saudara difable bisa melakukan banyak hal dalam
kemanusiaan dan dalam bakti sosial ini dan meski terbatas tenaga dan kemampuan
mobilitas ternyata tidak menghalangi ku dalam berbuat sesuatu untuk sesamaku,
ya Tuhan inilah berkatMu yang bisa aku lakukan untuk saluran berkat yang tiada
tara agungNya dari Mu.
Sungguh suasana itu sangat akrab
dalam kebersamaan, dan suasana yang sangat langka terjadi dalam seni kehidupan
ini, banyak diantara kita yang terlena dengan banyak urusan dunia dan urusan
diri sendiri ternyata masih banyak dari saudara saudara kita yang lebih parah
dari kita dan membutuhkan dorongan dan dukungan moril maupun materiil yang kita
punya dan inilah saatnya berbagi dengan sesama dalam suasasna apapun dan
diwaktu yang tepat hal ini bisa terealisasi, dengan profil seorang janda paraplegi
dengan anak anak yang masih kecil dan memputuhkan banyak uluran tangan dari
lingkuangannya maka dengan kebersamaan ini dapat memberikan dorongan sosial
bagi lingkungannya untuk juga memperhatikan dan peduli terhadap sesamanya yang
membutuhkan uluran tangan jiwa jiwa sosial yang ada disekitarnya, agar lebih
mandiri dan lebih terhormat sebegai bagian dari lingkungan sosialnya.
Dalam
aktifitas humanity ini aku belajar banyak tentang kehidupan atas hikmah dan
berkah yang aku terima waktu itu, banyak yang sebetulnya yang bisa kita lakukan
untuk sesama meski kita difable dan masih banyak saudara saudara kita yang juga
membutuhkan uluran tangan dari kita untuk berdaya dan diberdayakan agar
kemandirian dan kebersamaan itu bangkit dari lingkungannya. Dalam benakku juga
terbersit bagaimana seandainya aku seperti dia, yang paraplegi dengan keadaan
tak beardaya dan hidup dalam lingkungan sosial yang kurang peduli, untuk itulah
kepeduliaan itu aku ingin bangkitkan agar di kehidupanku kelak akan juga bisa
menghadapi hari tuaku, dan menghadapi hari hari dimana aku harus selalu dekat
dengan penciptaku agar ketika aku kembali kepadaNya maka aku tetap dalam
keadaan berdaya dalam keberkatNya, amin.
Aku
selalu bersyukur dalam berkahNya, aku diberi keberdayaan untuk bisa berbagi dan
aku diberi orang orang terdekatku yang sangat menyayangiku meski banyak hal
yang membuatku harus menahan diri untuk dapat lebih dari rasa sayang dan cinta
itu dalam keterbatasanku, dan inilah duniaku yang aku bangun dalam berkahNya
dan aku hanya memohon agar setiap waktu dalam hidupku aku bisa melakukan banyak
hal untuk menjadi saluran berkah bagi lebih banyak orang dan aku bisa mengenal
rasa cinta dan kasih sayang dan bisa merasakan kasih sayang itu lebih dari yang
aku harapkan, semoga berkah untuk setiap jalan yang ku pilih dan kutempuh meski
banyak tantangan dan hambatan dalam keterbatasanku.
Dalam
benakku juga aku selalu bermimpi untuk bisa membangun kehidupanku dalam cinta
dan berkahNya, meski banyak hambatan untuk bisa mewujudkan mimpi itu tapi aku
sangat menikmati duniaku ini aku akan selalu setia dalam cinta doa dan kasih
sayang yang telah aku curahkan untuk seseorang yang aku telah pilih dalam dunia
kasih sayangku , dan aku selalu berdoa juga untuknya agar selalu diberkati
dalam rangkuman kepedulian terhadap sesama difable yang diperjuangkan bersama
dalam setiap gerak hidup dan kehidupan, meski demikian inilah warna hidupku ,
inilah dinamika hidupku yang selalu aku panjatkan dalam berkatMu. Banyak
pelajaran yang aku petik dalam perjalanan ini, dan inilah berkah yang aku bagi
untuk kita semua dalam catatan ini semoga berkah ini menjadi berkah kita semua,
amin.
Di setiap
perjalanan ini aku sangat menikmati dengan kebersamaan saudara saudara di
puspadi dan mereka juga sangat peduli dengan banyak membantu saat keadaan
kurang bersahabat dan kurang akses maka mereka membantu mengangkat dan bahkan
menggendong hingga aku pun dapat beraktifitas seperti mereka dengan membantu
sesama dalam bakti sosial ini, meski kekuatanku hanya bertumpu pada punggung
tulang belakang tapi semangatku tidak akan pernah lelah untuk menuntaskan
aktifitas ini hingga tuntas bersama sama dengan mereka. Rasa
capek dan letih karena aktifitas fisik yang menguras tenaga tidak dapat
menggantikan semangatku yang terus membara hingga selesainya bedah rumah itu
sampai akhir sorenya kami kembali ke kediaman pak latra untuk berisitirahat dan
menyantab makanan asli karang asem bersama - sama dengan rombongan saudara
saudara puspadi.
Saat
malam tiba, aku pun mencoba untuk berisitrahat dengan banyak mengingat
pengalaman hari ini sebgi pelajaran hikmah buat kehidupanku, aku sangat
berfikir ketika saat aku tua nanti apa yang akan aku alami dalam
keterbatasanku, dan saat inilah aku harus yakinkan diriku bahwa aku selalu
bersama dengan Tuhanku, yang selalu memberkatiku dalam damai dan sejahtera
hidupku, aku yakin pastilah ada orang yang akan peduli dan menyayangiku untuk
seluruh hidup dan kehidupanku, untuk itu saat ini yang bisa aku lakukan atas
dasar cinta dan kasih sayang karena Tuhan ku, semoga dihari tuaku kelak aku
akan mendapatkan jaminan kelayakan hidupku dari berkat Tuhan, amin.
Dalam
kesendirianku saat itu sungguh membuatku sedikit galau dengan mencermati
peristiwa hari ini dengan belajar banyak dari kehidupan mereka yang sungguh
sangat memilukan dan inilah saat saat yang paling aku benci meski aku harus
tetap tegar untuk menyongsong hari depanku dengan penuh rasa syukur , namun
saat pertanyaan itu muncul untuk apa aku melakukan ini, untuk siapa aku
melakukan ini, dan jawabannya adalah yang saat ini bisa aku jawab bahwa semua
ini aku lakukan hanya untukMu, semoga berkatMu selalu untukku dalam menghadapi
setiap kemungkinan yang terjadi dalam hidup dan kehidupanku, hanya denganMulah
aku bisa merajuk, dengan Mu lah aku memohon dan cintailah aku dalam rangkuman
berkahMu, amin
Untuk
hari ini aku sangat bersyukur bisa melakukan sesuatu yang sebelumya tidak
pernah aku pikirkan tapi ternyata aku bisa melakukannya dalam pelayanan yang
membuat imanku sangat semakin kuat agar segala sesuatunya akan diberkati olehMu,
dan untuk besok akan ada cerita yang lebih dashyat lagi karena besok agendanya
akan mengunjungi penyandang paraplegi akibat jatuh dari pohon angka yang setiap
harinya memang yang bersangkutan bekerja untuk memanjat pohon nangka untuk
dijual dan karena sesuatu hal orang tersebut jatuh dan berakibat jadi penderita
paraplegi, dan sudah beberapa kali melakukan bunuh diri karena keadaannya, dan
besok saatnya memberi motivasi untuk berkarya dan untuk selalu berdaya dalam
berkah waktu tersisa untuk tujuan darma dan bakti dalam hidup dan kehidupan.
Keesokan
harinya aku bangun lebih pagi dan mulai bersih bersih diri serta mempersiapkan
diri untuk memulai perjalanan pagi ini bersama sama dengan rombongan puspadi,
setelah kami sarapan ala alam karang asem maka kami bersemangat menuju lokasi
yang ternyata perjalanannya sungguh seperti perjalanan alam terbuka berbukit
bukit dan berada di kampung atas bukit perkebunan nangka yang luar biasa,
disana ada penghuni salah satunya adalah pak i made darma, penderita paraplegi
yang akibat jatuh dari pohon nangka, dan beberapa kali melakukan bunuh diri
tapi tidak berhasil lulus wkwkwkwkwkwkwk, akhirnya kami berbagi pengalaman dan
motivasi untuk bisa menatap masa depan kami bersama dalam kemandirian dan
keberdayaan untuk tetap berusaha dalam sisa keberdayaan kami, kelumpuhan
separuh dari fisik kami yang sangat merepotkan dan kurang beruntungnya untuk
bisa merasakan sedikitpundari sistim syaraf agar kami bisa merasakan betapa
beratnya badan kami betapa beratnya langkah kamipun tidak kami dapatkan, tetapi
kami bisa melakukan banyak hal seperti beraktifitas utnk berbuat dan berkarya
sebisa mungkin dalam keberdayaan yang ada, dan kami sepakat untuk tetap saling
menyemangati dan saling doa mendoakan dan support untuk tetap menjalani kehidupan
dan kehidupan ini sebagaimana mestinya.
Banyak
pelajaran hidup dimana jauh dari kota, jauh dari kelayakan aksesiblitas tapi mereka
masih bersemangat untuk tetap hidup dan menjalani kehidupan dengan keberdayaan
yang tersisa, dan
bagaimana dengan kehidupanku yang berada di kota yang masih banyak akses yang
bisa ku jalani, sungguh ini membuat diriku semakin bersyukur dalam keadaan
sepertai ini aku masih bisa melakukan hal hal yang mungkin jarang dilakukan
oleh kebanyakan orang, dan semoga ini menjadi berkah bagiku utnuk bisa tetap
tegar dalam menjalani waktu yang tersisa dalam hidupku.
Jika
perjalanan ini bagiku sangat melelahkan tapi sangat berhikmah bagi arti dan
makna hidupku, aku sering nekad untuk bisa membangun dunia dan kebahagiaanku
meski berbeda dengan kebanyakan orang tapi aku sangat bersyukur dan sangat
menikmati dunia dan kebahagiaanku ini bersama dengan orang yang aku cintai dan
sayangi agar aku bisa menemukan makna cinta dan kasih sayang sejati dalam hidup
dan kehidupan ini baik dalam kehidupan cintaku maupun kehidupan imanku. Banyak
sudah yang aku alami meski waktuku sedikit untuk bisa merajut sebuah cerita
perjalanan namun aku berusaha setiap perjalanan akan aku maknai menjadi
perjalanan cinta dan imanku agar setiap perjalananku diberkati untuk bisa
mendapatkan kesejahteraan kebahagiaan dariMu, sungguh aku memohon untuk bisa
selalu dalam rangkuman berkatMu, dan berkahilah selalu hidupku bersama dengan
cinta dan kasih sayangku,, inilah kebehagiaan yang aku bangun atasMu, dan dengan
berkat dan perlindunganMu aku bangkit dan berdaya.
Saudara
saudaraku semoga catatan ini akan menjadi berkah bagi kita dan semoga sedikit
pengalaman perjalanan ini bisa menjadikan kita belajar banyak hal dan kejadian
demi kejadian akan menjadi berkah bagi kita untuk meningkatkan rasa syukur kita
di setiap waktu atas anugerah hidup dan kehidupan yang telah diberikan kepada
kita, semoga ini menajdi cerita perjalanan yang bisa menginspirasi, amin. Setelah terik
matahari berada diatas kepala maka kami rombongan berpamitan untuk menuju pada
lokasi snorkling yang sudah direncanakan oleh para rombongan puspadi bersama
dengan para relawan voluntir dari inggris dan kawan kawannya.
Namun kami yang pengguna kursi roda tidak bisa mengikuti karena lokasinya
sangat tidak akses untuk kursi roda namun semangat itu tetap seperti mengikuti
snorkling mereka meski aku hanya menunggui di tempat parkir bersama dengan
sopir dan anak anak yang bermain disekitar kami parkir dengan anak ayam dan
induknya yang lagi bermain pasir hehehehe tapi itu tidak menyulutkanku untuk
terus mensyukuri setiap waktu yang aku habiskan untuk aktifitas kemanusiaan ini
bersama dengan puspadi dan para voluntirnya dari mancanegara.
Setibanya di denpasar maka
kembali aku berisitirahat di tempat puspadi , dan disanalah aku mulai merinci
setiap perjalanan selama di pulau dewata ini untuk bisa mengambil hikmah dan nilai
hidup agar aku bisa senantiasa bersyukur atas nikmat dan anugerahNya.
Malam semakin larut dan tubuhku aku rebahkan di tempat tidur dalam letih, dalam
lelah, namun penuh dengan rasa syukur akan berkatNya, aku sangat bahagia hari
ini , aku sangat bahagia malam ini dalam renunganku malam ini dalam doaku malam
ini aku memohon terima kasih Tuhan, telah memberikan setiap anugerahNya
kepadaku dalam keadaan yang aku sangat kuasai dan aku akan terus berdaya dalam
berkatMu, tunjukanlah jalan untuk selalu ada bersamaMu dan akan aku jalani
hidup dan kehidupan ini untuk selalu menajdi saluran berkah bagi lebih banuak
orang, Tuhan, raihlah aku untuk selalu dalam rangkuman BerkatMu, amin,
dan pagipun datang matahari bersinar dalam harapan setiap insan, melaju cepat
kendaraan ini membawaku menuju bandara ngurah ray dan akhirnya aku pun tiba di
bandara juanda dan selamat datang kehidupan nyataku di surabaya, aku kembali
dalam format pucca yang baru dalam siraman iman dan cinta dalam kemanusiaan,
dan saat tulisan ini kuselesaikan aku sudah berada dalam meja kerjaku di kantor
dengan semangat yang luar biasa dan dengan cara pandang terhadap hidup dan kehidupan
lebih mensyukuri nikmat dan selalu mengambil hikmah dari setiap perjalanan
hidupku, semoga tulisan ini bisa memberikan tambahan nilai dalam kehidupanku,
dan semoga aku selalu dalam rangkuman kasih sayangNya, amin
Monday, November 24, 2014
History of Wheelchair Basketball
Birth of the Sport
The sport of wheelchair basketball emerged out of the Second World War (1939-1945). As a result of this global conflict, society was confronted with an unusual number of people with physical disabilities. Following the war, many veterans with disabilities were placed in hospitals for rehabilitation and many still possessed a desire to participate in sports.The philosophy of the day was adaptation of particular sports as viewed through the eyes of rehabilitation staff. Basketball was perceived to be one of the most adaptable team sports, and was played in various parts of the world in the early 1940's.
The first documented game of wheelchair basketball was played on November 25, 1946 by a group of veterans in the United States.
Sir Ludwig Guttmann
Sir Ludwig Guttmann is known as the founder of the Paralympic Movement. He was given the task of starting a spinal cord injuries centre at Stoke Mandeville Hospital in Aylesbury, England. The British government funded the operation in 1944 with the view of having the second front assist individuals to cope with their disability, regain dignity and independence that may have been lost, and become happy, healthy and respected members of the community.Guttmann organized the first Stoke Mandeville Wheelchair Games in 1948, a competition that featured organized wheelchair sports, including wheelchair netball – a distant cousin of wheelchair basketball. For his efforts, Guttmann was recognized as an early pioneer.
Four years later, in 1952, competitors from the Netherlands joined the Stoke Mandeville Wheelchair Games and an international movement was born. The annual event would become known as the International Stoke Mandeville Games, a predecessor to the modern-day Paralympic Games.
Tuesday, November 18, 2014
Kegiatan Konsolisidasi yang diadakan YDMI di Trawas.
YDMI adalah Yayasan Difabel
Mandiri Indonesia yang berkedudukan di Tangerang pada tanggal 15-16 November
2014 kemarin mengadakan acara di Trawas Mojokerto dengan Tema MENEMBUS BATAS KETERBATASAN DALAM
KEMANDIRIAN DAN KEBERSAMAAN dengan peserta yang hadir sejumlah 60 Orang
yang berasal dari Jepara, Ponoroho, Nganjuk, Jember, Tuban, Malang, Palembang,
Bandung, Gresik, Mojokerto, Bekasi, Tangerang, dan Bali.
Mereka hadir dengan kesadaran
kemandirian. Mereka menuju ke lokasi Trawas bener bener mandiri, dengan biaya
sendiri dan memikirkan transportasi sendiri. Suatu acara yang dapat menunjukkan
bahwa mereka mandiri. Mereka bersatu
dalam kebersamaan, makan bersama dan melakukan kegiatan bersama.
Anggota tersebut bukan hanya dari
satu jenis kecacatan saja tetapi dari berbagai kecacatan seperti tuna rungu,
tuna netra, CP, tuna daksa dan paraplegi. Dengan berbagai kedifabelan ini
mereka menunjukkan semangat kebersamaan, karena apa yang menjadi kesulitan
teman mereka akan membantu, misal : paraplegi yang kesulitan menaiki tangga
maka tuna netra yang membantu menaikan kursi roda nya dan sebaliknya tuna daksa
yang menuntun tuna netra. Suasana yang penuh keakraban dapat dirasakan di acara
ini.
Mereka sepakat untuk menunjukan
bahwa stigma yang ada di masyarakat adalah salah. Mereka dapat mandiri dan
mereka sudah menunjukkan hal tersebut. Mereka sebagian besar memiliki usaha
secara mandiri. Dalam acara tersebut ada acara pembongkaran mental block, suatu
acara yang membongkar block dalam diri mereka, yang mungkin mengikat dalam
mereka karena keluarga, diri mereka atau dari lingkungan mereka. Dengan adanya
acara ini, mereka lebih yakin melakukan segala sesuatu dengan yakin YES I CAN.
Didalam acara tersebut ada
penandatangan kerjasama antara YDMI dengan PUSPADI Bali dibawah Pak Latra Negah
( Direktur ).
Acara pembukaan dengan kata
sambutan dari ketua YDMI Pusat yang dilakukan oleh Pak Subandi Bonmat.
Acara berkumpul di taman bagi
mereka untuk memberikan kesan kesan mereka untuk YDMI dapat wujudkan.
Foto bersama saat hari terakhir,
mereka akan pulang ke kediaman masing – masing , saat ini terasa suasana yang
mengharukan , saling tangis seakan mereka tidak ingin berpisah satu dengan yang
lain. Padahal hanya 1 malam di Trawas, sudah terasa lama mereka saling
berjumpa.
Sedikit saya berikan gambaran
mengenai YDMI ini,
Yayasan Difabel Mandiri Indonesia ada atas sadar kami, para penyandang
Difabel untuk berbagi dan berkarya dalam kemandirian.
Visi :
Yayasan Difabel Mandiri Indonesia adalah Mewujudkan Kesejahteraan Hidup Penyandang Disabilitas Dalam Inklusifitas Masyarakat Indonesia
Misi :
1. Melayani seluruh penderita disabilitas tanpa memandang suku, ras, agama, antargolongan dan
Visi :
Yayasan Difabel Mandiri Indonesia adalah Mewujudkan Kesejahteraan Hidup Penyandang Disabilitas Dalam Inklusifitas Masyarakat Indonesia
Misi :
1. Melayani seluruh penderita disabilitas tanpa memandang suku, ras, agama, antargolongan dan
fisik.
2. Memberikan informasi yang spesifik melalui teknologi & motivasi agar bermanfaat bagi seluruh
2. Memberikan informasi yang spesifik melalui teknologi & motivasi agar bermanfaat bagi seluruh
penyandang
disabilitas
3. Mendobrak budaya yang ada di Indonesia agar menghargai penyandang disabilitas sebagai
3. Mendobrak budaya yang ada di Indonesia agar menghargai penyandang disabilitas sebagai
manusia
yang setara.
4. Mendukung Kemandirian para penyandang disabilitas dari segala segi dengan informasi &
4. Mendukung Kemandirian para penyandang disabilitas dari segala segi dengan informasi &
teknologi.
Website : ydmi.intelove.com
Email : ydmi@intelove.com
Alamat Sekretariat : Jl. KH. Agus Salim Gg. Masjid I No. 37 RT. 002 / 006 Poris Plawad Kota Tangerang 15141 Telp. : 021 5573 1875
Email : ydmi@intelove.com
Alamat Sekretariat : Jl. KH. Agus Salim Gg. Masjid I No. 37 RT. 002 / 006 Poris Plawad Kota Tangerang 15141 Telp. : 021 5573 1875
Wednesday, October 29, 2014
'TIRED" POEMS
"Tired"
Kata itu yang terungkap dalam batin.
Di depan manusia, seberapa usaha kita untuk membuktikan keberadaan.
Tetapi yang ada hanya kekecewaan.
Mereka hanya melihat apa yang dapat dilihat.
Yang didalam hati siapa yang tahu??
Ingin rasanya aku berteriak keras.
Ingin rasanya sejenak menghilang dari semua ini.
Memiliki waktu untuk sendiri.
Ingin rasanya tenggelam dalam lautan damaiMu.
dan tidak ingin beranjak dari sana.
Lebih baik 1 hari berada dalam rumahMu
Daripada 1.000 hari di tempat lain.
Lebih baik menimba air kehidupan,
Daripada memperoleh kebahagiaan duniawi.
Ingin rasa aku menyerah, tetapi Engkau yang mengutus aku.
Berilah aku kekuatan untuk menjadi Garam dan Terang Dunia.
Kata itu yang terungkap dalam batin.
Di depan manusia, seberapa usaha kita untuk membuktikan keberadaan.
Tetapi yang ada hanya kekecewaan.
Mereka hanya melihat apa yang dapat dilihat.
Yang didalam hati siapa yang tahu??
Ingin rasanya aku berteriak keras.
Ingin rasanya sejenak menghilang dari semua ini.
Memiliki waktu untuk sendiri.
Ingin rasanya tenggelam dalam lautan damaiMu.
dan tidak ingin beranjak dari sana.
Lebih baik 1 hari berada dalam rumahMu
Daripada 1.000 hari di tempat lain.
Lebih baik menimba air kehidupan,
Daripada memperoleh kebahagiaan duniawi.
Ingin rasa aku menyerah, tetapi Engkau yang mengutus aku.
Berilah aku kekuatan untuk menjadi Garam dan Terang Dunia.
Subscribe to:
Posts (Atom)