Sunday, September 22, 2013

Piramida Masyarakat Indonesia

Perekonomian Indonesia belakangan ini kalau kita lihat sangat amburadul. Sejak BBM naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000, yang katanya sebagian akan dibagikan kembali ke rakyat menegah ke bawah dalam bentuk BLSM.
Apakah BLSM tersebut membantu menaikkan taraf hidup masyarakat miskin? Kalau saya analisa, BLSM tidak membantu dalam meningkatkan taraf hidup mereka, Mereka mendapatkan BLSM tetapi harga barang juga naik seiring naiknya BBM.
Kenaikan BBM akan menjadi rantai awal kenaikan harga - harga barang tentunya. Setelah kenaikan BBM, Indonesia juga terkena penurunan nilai tukar rupiah terhadap USD, yang sampai sekarang dirasakan. Pemerintah tidak dapat mengendalikan nilai tukar Rupiah ini.
Masyarakat ekonomi menengah akhirnya ikut tergilas, krn masyarakat ini tidak mendapatkan bantuaan apa2 tetapi terkena dampaknya.
Sedangkan masyarakat ekonomi atas, meskipun BBM naik , mereka juga menaikkan barang produksi nya sehingga seakan tidak merasakan dampaknya apa - apa.
Sehingga bentuk piramida masyarakat indonesia adalah bentuk jam pasir. Padahal di negara maju bentuk piramida seperti segitiga terbalik.
Saya kadang bingung melihat para ekonom indonesia, saya sendiri yang masih belajar menganalisa dapat mengatakan tingkat inflasi indonesia dapat mencapai di atas 5% tahun ini, tetapi dari Bank Indonesia tetap bersikukuh bahwa tingkat inflasi ridak sampai 5%. Atas dasar apa mereka menganalisa seperti itu. Kenyataan yang terpapar di koran bahwa tingkat inflasi diatas 5%.
Apakah pendapat Bank Indonesia yang mengeluarkan pernyataan awal tersebut? Kok seakan diam seribu bahasa.
Itulah sekilas analisa saya mengenai bentuk piramida masyarakat indonesia.

Tuesday, September 17, 2013

Teknik Presentasi


Presentasi yang baik adalah berdampak, membuat orang mau mendengarkan, percaya,  mau mengikuti, interaktif secara emosional.
Supaya presentasi berdampak maka pelajari secara betul siapa pendengarnya, apa yang mereka inginkan dan puaskan dahulu keinginan mereka sebelum memulai.
Latih dirimu menjadi presenter yang dapat dipercaya, dari segi ilmu maupun kredibilitas bukan jadi pembual yang hanya pintar bicara, perbanyak pengetahuan, practices in your area, global experience sangat penting.
Jangan memulai karier sebagai pembicara , mulailah sebagai expert. Expert yang berbicara, bukan bicara tentang expertise.
Perbaiki kualitas diri ( self presentation ), mulai dari gesture, face language, kualitas suara, bahasa mata caranya : latih diri di depan camera, putar ulang, cari partner untuk evaluasi, terima kritik untuk diperbaiki. Latih membaca pikiran audiencemu. Pelajari moodnya dan apa kebutuhannya. Jangan menggurui mereka.
Gunakan bahasa persuasive. Jangan bicara kasar, jangan reaktif. Biarkan kalimatmu mengalir indah dan penuh warna. Mainkan intonasi suara yang melantun enak, beri nuansa yang sehat dengan jokes ringan yang surprising tetapi jangan keseringan suara yang “tipis”  harus latihan vocal.
Yang mempunyai penampilan kaku, latihlah dengan ikut theatre supaya tubuhmu luwes.
Biasakan melihat perspektif. Ingat kebenaran tidak pernah tunggal. Hormati bahasa, agama, adat dan pikiran orang lain. Dalam presentasimu pelajari time limitnya. Jangan habiskan bicara 2 jam untuk waktu yang disediakan hanya 1 jam.
Pikiran audience bisa dibaca dari gelagatnya : betah atau tidak, ngantuk, tinggalkan ruangan, ketawa bersama dan lain2x. Juga bisa dilihat dari raut muka mereka, senang atau tidak senang. Buatlah semua orang segar , siap menerima. Untuk menambah rasa PD, persiapkan sebaik mungkin, legawa, berikan yang terbaik, gunakan pakaian yang nyaman dan cocok. Anda tidak mungkin bisa membuat orang tertarik kalau anda sendiri tidak menarik, sok tahu apalagi arogan.
Penting memeriksa kembali kesiapan psikologis peserta sebelum anda hadir. Siapa, apa yang terjadi sangat berpengaruh bagi anda.
Kalau yang dihadapi lebih senior, janganlah kepedean, kurangi gesture, tidak mengapa sedikit merendah, terima masukan.
Let it flows. Kalau ujian thesis, posisi anda sebagai mahasiswa, jangan ngeyel, terima masukan dengarkan dengan antusias.
Perbaiki tayangan dalam power point, jangan terlalu banyak kata. Setiap baris cukup 4-5 kata. Bila forum ilmiah, jangan gunakan terlalu banyak gambar atau jokes. Batasi dirimu, jangan tertawa keras2x sendiri. Teknik yang tepat bicara sambil berdiri. Dengan berdiri nafas anda akan lebih flow.
Posisikan letak computer di depan anda untuk monitor. Cek pencahayaan pada LCD, kontras dan cahaya ruangan. Menjelang ujian, tidur yang cukup, creambath, buat muka untuk terlihat segar, siap dan smart, jangan kayak orang bingung. Orang yang smart tidak berbelit – belit. Bila kurang jelas minta dijelaskan maksud pertanyaannya. Yang jelas, anda harus menguasai materi yang di presentasikan. Kuasai akar dari teori, fakta2x, data, kasus dll.
Clarity artinya make it clear. Buat semua terang, jelas, mudah di pahami, tahu perkembangan teori yang terkait. Saat pertanyaan, tunjukkan keseriusan anda untuk mendengarkan dengan mencatat tetapi mukamu melihat ke depan.
Jangan mencatat dengan BB, atau laptop karena terkesan anda sedang asyik dengan diri sendiri atau terkesan multitasking. Tidak semua pertanyaan harus di jawab, tetapi mayoritas terjawab sudah bagus.
Hal yang membuat suasana jadi tidak baik, lebih baik dihindarkan, tidak usah disinggung bahkan bila perlu skip slides. Sebut nama orang jangan memberi pujian berlebihan.
Jangan lupa menyebutkan sumbernya bila ada mengutip pikiran orang lain. Jangan ambil sumber yang tidak kredibel.
Periksa mikrofon baik2x sebelum acara, jangan sampai volume / echo ketinggian, bentrok dsb. Latih cara memegang mikrofon sambil memegang ballpoint. Make sure ia ikut kemana mulut anda bergerak.

Wednesday, August 7, 2013

change management


Apa itu Change Management?

Perubahan bisnis dan lingkungannya dengan begitu cepat harus 
diiringi pula dengan manuver-manuver jitu jika tidak ingin terlin - 
das atau kalah dari kompetisi. Perubahan ini tidak hanyaberdampak 
terhadap sistem, tapi juga pelaksana sistem itu sendiri, yaitu Manusia. 
Yang selanjutnya menjadi masalah adalah elemen manusia merupakan 
bagian yang memiliki resistensi (penolakan) paling besar. Istilahnya
adalah Status Quo. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pendekatan agar 
Manusia, sebagai elemen paling penting, memiliki pandangan yang posi - 
tif terhadap perubahan, bahkan siap menjadi bagian di dalamnya. Pen - 
dekatan ini disebut Change Management atau Manajemen Perubahan.

Secara definisi, Change Management adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis 
untuk membantu transisi individu, tim kerja, ataupun organisasi dari sebuah kondisi
ke arah tujuan yang diinginkan.

Komponen yang harus ada di dalam Change Management adalah :
1.       Motivating Change
Mendorong kesiapan untuk berubah dan mengatasi setiap penolakan terhadapnya.
2.       Creating a Vision
Merumuskan arah perubahan yang diharapkan.
3.       Developing Political Support
Mempersiapkan para Agen Perubah (Change Agent), termasuk para informal leader. 
4.       Managing the Transition
Menyusun rencana aktivitas, membangun komitmen dan struktur komite.
5.       Sustaining Momentum
Mempersiapkan infrastruktur perubahan, membangun sistem pendukung bagi para Agen 
Perubah, membangun kompetensi dan keahlian baru, dan mengapresiasi kemajuan sekecil 
apapun.

Bila salah satu komponen di atas tidak dilaksanakan dengan baik, maka beresiko terhadap 
keberhasilan perubahan itu sendiri, seperti :
Langkah 1 tidak dijalankan / cukup seadanya = Status Quo akan terjaga di titik ekstrim.
Langkah 2 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan terjadi dengan arah yang tidak jelas 
dan terjadi kebingungan.
Langkah 3 tidak dijalankan / cukup seadanya = Akan terjadi sabotase.
Langkah 4 tidak dijalankan / cukup seadanya = Fungsi-fungsi di dalam organisasi akan sulit
 beroperasi.
Langkah 5 tidak dijalankan / cukup seadanya = Perubahan tidak akan mencapai titik yang 
diharapkan.

Dengan demikian, perubahan apapun, kebijakan, lokasi, waktu kerja, dst. harus direncanakan 
dengan matang dan dilaksanakan serta dimonitor dengan baik dan hati-hati.

Monday, August 5, 2013

Tiga Perbedaan Antara Manajer dan Pemimpin


Seorang manajer muda menyapa saya. "Saya sudah membaca semua tentang kepemimpinan, telah menerapkan beberapa ide, dan pikir, saya melakukan pekerjaan yang baik dalam memimpin tim saya. Bagaimana saya tahu ketika saya sudah menyeberang dari menjadi seorang manajer untuk pemimpin?" tanyanya.
Saya tidak siap dengan jawaban yang dan itu adalah masalah yang rumit, jadi kami memutuskan untuk berbicara pada hari berikutnya. Saya berpikir panjang dan keras, dan datang dengan tiga tes yang akan membantu anda memutuskan apakah anda telah membuat pergeseran dari mengelola orang menuju ke memimpin mereka.

1.      Menghitung nilai vs Menciptakan nilai. Anda mungkin sedang menghitung nilai dan tidak menambahkannya, jika Anda mengelola orang. Hanya pengelola menghitung nilai bahkan mengurangi nilai dengan menonaktifkan mereka yang menambah nilai. Jika pemotong berlian diminta untuk melaporkan setiap 15 menit berapa banyak batu yang telah dipotong, dan ternyata tidak sesuai dengan harapan maka bosnya akan mengurangkan nilai.
Sebaliknya, pemimpin berfokus pada menciptakan nilai, mengatakan: "Saya ingin Anda untuk menangani A sementara aku berurusan dengan B." Dia menghasilkan nilai lebih dan di atas apa yang tim ciptakan. Memimpin dengan contoh dan memimpin dengan memungkinkan orang adalah keunggulan dari kepemimpinan berbasis tindakan.
2.      Lingkaran pengaruh vs Lingkaran kekuasaan. Sama seperti manajer memiliki bawahan dan pemimpin memiliki pengikut, manajer membuat lingkaran kekuasaan sementara pemimpin menciptakan lingkaran pengaruh.
Cara tercepat untuk mengetahui mana dari dua yang Anda lakukan adalah menghitung jumlah orang di luar hirarki pelaporan yang datang kepada Anda untuk meminta nasihat. Semakin banyak yang melakukan, semakin besar kemungkinan adalah bahwa Anda dianggap pemimpin.
3.      Memimpin orang vs Mengelola pekerjaan. Manajemen terdiri dari mengendalikan kelompok atau satu set entitas untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan mengacu pada kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk memberikan kontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Pengaruh dan inspirasi pemimpin terpisah dari manajer, bukan kekuasaan dan kontrol.
Di India, M.K. Gandhi mengilhami jutaan orang untuk memperjuangkan hak-hak mereka, dan ia berjalan bahu-membahu dengan mereka sehingga India bisa mencapai kemerdekaan pada tahun 1947. Visinya menjadi dambaan setiap orang dan memastikan bahwa dorongan negara untuk kemerdekaan tak terbendung. Dunia membutuhkan pemimpin seperti dia yang bisa berpikir di luar masalah, memiliki visi, dan menginspirasi orang untuk mengubah tantangan menjadi peluang, langkah pada satu waktu.

Saya mendorong rekan saya untuk menempatkan teori ini untuk menguji dengan mengundang rekan satu timnya untuk chatting. Ketika mereka berhenti membahas tugas di tangan - dan berbicara tentang visi, tujuan, dan aspirasi sebaliknya, saat itulah Anda akan tahu bahwa Anda telah menjadi seorang pemimpin.

Saturday, June 2, 2012

Bad Habits in Work Tables Cause Disease


Working desk almost as familiar with this bed where you used to spend a long time doing various activities - reading email, listening to music, until lunch. Monitor back to your work habits, not to endanger health.

Listening to music too loud
To honor the other co-workers, you use earphones to listen to music. Be careful, pay attention to the volume of the earphones you use. My voice was so often a friend at the next table could hear the faint sound of music.

Before using the earphones, make sure the volume position in a state of 0 or off. When installing the earphones, slowly raise the volume to a comfortable level for the ears. A study conducted in the United states using the earphones more than 90 minutes constantly for a long time, increasing the risk of hearing loss.

For ear health, limit the volume up to 50-70 percent of maximum volume. When you feel uncomfortable ear or headaches, you should immediately stop using the earphones. Often because of too serious work, you are to forget this.

A messy desk
Piles of work, a paper that has been unused, until the former occupant of food are so timeless desk. Work that keeps coming and other activities that take up time makes you often forget to tidy up the desk.

There are three problems that could arise from a messy desk. First, the stress of the contents of a table saw and irregular stacking. Second, the emergence of the seeds of a nest of germs. Third, muscle disease. The study, conducted the University of Arizona, USA found the average desk 400 times dirtier than a toilet seat. Places such as the dirtiest surfaces, computer keyboards / laptop and receiver.

To prevent this, clean your desk at least once a week. On the weekend or earlier in the week to use the time to throw away things that are not necessary. Wipe the entire surface of the table and other equipment with a disinfectant cleaning wipes. Tables are clean and airy atmosphere will make the work more enjoyable. Irregular piles and irregular position of the object would make a person strive harder to achieve a desired object. Quite often this causes mild muscle injury.

Eating at your desk
There are many reasons you should not work gandasebagai workbench table. Eating while typing on your laptop will just make the germs that nest on the laptop and then move to the food into your mouth. In addition, remnants of food scattered on the table can be the source of new diseases as it draws attention to small animals or rodents in the evening to come to your table. Although you are always trying to clean up as much as possible, still, this risk can still occur.

The problem that often occurs is also damage to equipment due to foods and drinks that are on the table. Drinking water is spilled soaking the keyboard or food sauces splashed into your document certainly not a stranger. You can not necessarily be risk-free guarantee this. Instead of having to replace equipment or office because it is too late for the meeting must prepare the document affected by the food you should take your food to eat the right place.

Eating while working to make your brain becomes the focus of the activities of eating. The effect is like eating in front of the television. You can spend more servings of food at meal times while working with a meal than a focus. Researchers from Bristol University revealed that eating while working can cause one to feel less satisfied and will eat lots of snacks in the afternoon. Continuation may increase the risk of obesity.

Also of course your body and your brain needs time to refresh. Studies show only 15 minutes to switch from his desk to eat or rest can increase your brain works.

Stuck at your desk
Many hours sitting at your desk without a break can lead to disease. Constantly sitting at your desk can slow the brain works, the lack of blood flow. In a one-hour stand up and walk around at least a moment to stretch the body and blood flow.

In addition, a wrong sitting posture can also lead to pain in the back, neck, and headache.

If anyone wants to discuss with colleagues, try to occasionally visited his desk instead of sending email. This activity is good to refresh your brain and make the body healthier. Avoid storing objects in the affected area pressure while seated. Back of the bag containing the purse should be emptied before sitting down. Continuous pressure from the wallet can trigger pain in the nerves around it.

To maintain healthy eyes from exposure to computers should follow the 20-20 formula. Every 20 minutes, palingkan your eyes off the computer screen for 20 seconds to see what the distance is at least as far as 5 meters. This light activity if done to reduce the risk of damage to the eye.

Wednesday, May 23, 2012

Waw, Snoring Can Trigger Cancer


Journal of Respiratory and Critical Care Medicine showed that snoring during sleep is associated with an increased risk of cancers up to five times.

This finding is epidemiological evidence that was recently released by revealing that snoring and sleep breathing disorders (SBD) can eliminate a sufficient amount of oxygen in the body for hours at a time. According to scientists, has a low oxygen levels in the blood can lead to cancer.

Researchers from the United States using data from a study of sleep involving 1522 people and found that people with severe SDB have a risk 4.8 times more likely to develop cancer than those who do not have such problems.

In addition, the results of the research team from the University of Wisconsin-Madison also showed people with middle SBD have twice the risk. While people with only slight breathing problems during sleep have an increased chance of cancer risk by 10 percent.

Until now, the most common sleep disorder is obstructive sleep apnea. Sleep apnea is also associated with a number of other health problems, such as obesity, diabetes, high blood pressure, heart attack and stroke.

"This study is the first study to show there is a relationship between the SBD with an increased risk of death from cancer based on a sample of the population," said researcher Dr Javier Nieto reported by The Telegraph (22/5).

Previously, laboratory studies also suggest that intermittent hypoxia (low oxygen levels) increases tumor growth in mice with skin cancer. Lack of oxygen stimulates the generation of blood vessels that feed the tumor, or a process known as angiogenesis.