Setiap
tahunnya, kebutuhan akan lowongan pekerjaan semakin meningkat. Hal ini berlaku
di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Para pencari kerja baik fresh graduate
ataupun profesional berlomba-lomba mencari pekerjaan baik secara online
maupun dengan mendatangi berbagai job fair. Tapi tahukah Anda bahwa
tidak hanya pencari kerja yang kesulitan mencari pekerjaan, namun ada beberapa
industri atau perusahaan di Indonesia yang kesulitan mencari pekerja?
Para pekerja ini umumnya memiliki keahlian sebagai berikut:
1. Aktuaria
Aktuaris,
sebuah profesi yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan asuransi ini memang
termasuk salah satu profesi yang menjanjikan di Indonesia. Aktuaris bekerja
layaknya ahli matematika yaitu menghitung risiko, premi, dan dividen pada suatu
perusahaan asuransi. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan sektor asuransi,
maka kebutuhan akan aktuaris juga bertambah, namun pada kenyataannya tenaga
ahli aktuaria di Indonesia masih sangat jauh dari jumlah ideal. Presiden
Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, mengatakan bahwa di tahun 2013
saja Indonesia hanya memiliki 150 aktuaris dari total 600 aktuaris yang
dibutuhkan. Kesimpulannya, profesi aktuaris masih menjanjikan banyak lapangan
pekerjaan bagi yang ahli di bidang aktuaria.
2. Medis
Lowongan profesi dalam bidang medis
baik itu dokter, perawat, atau apoteker masih terbuka cukup lebar di Indonesia,
terutama di daerah-daerah di luar pulau Jawa. Meskipun lulusan sekolah
kedokteran atau keperawatan sudah cukup banyak, tetap saja masih banyak daerah-daerah
di Indonesia terutama daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis. Profesi
seperti dokter spesialis bedah juga banyak dibutuhkan di Indonesia. Kurangnya
tenaga medis seperti dokter umum dan dokter spesialis ini salah satunya bisa
jadi disebabkan oleh lamanya jenjang pendidikan yang harus ditempuh seorang
dokter yang bisa mencapai 6-7 tahun untuk mendapat gelar spesialis. Di masa
depan, profesi sebagai ahli medis akan semakin banyak dibutuhkan seiring dengan
angka pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat di Indonesia.
3. Aviasi
Industri
penerbangan Indonesia sangat membutuhkan pilot-pilot asli putra-putri bangsa
Indonesia. Kriteria yang sangat ketat dan biaya sekolah penerbangan yang cukup
mahal merupakan beberapa kendala yang menyebabkan jumlah pilot asal Indonesia
masih kurang, sehingga beberapa maskapai lokal Indonesia masih memperkerjakan
pilot-pilot asing untuk memenuhi kebutuhan pilot mereka. Profesi ini sebenarnya
sangat diminati sekaligus dibutuhkan karena menjanjikan gaji yang besar,
terlebih lagi dengan banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia.
Sejalan
dengan kebutuhan pilot yang masih jauh dari jumlah ideal, industri penerbangan
Indonesia juga masih kekurangan tenaga Air Traffic Controller (ATC) dan
teknisi pesawat terbang. Lagi-lagi kendala sedikitnya sekolah penerbangan
–hanya terdapat 13 sekolah di Indonesia— menjadi akar permasalahan dari
kurangnya tenaga pilot, ATC dan teknisi pesawat.
4. Software Engineering
Semakin
majunya perkembangan tekhnologi di Indonesia berimbas pada naiknya kebutuhan
akan ahli rekayasa perangkat lunak (software engineer). Profesi sebagai software
engineer tidak hanya membutuhkan seseorang yang cerdas tetapi juga memiliki
kreativitas dan ketekunan yang tinggi karena pekerjaan ini tidak hanya terpaku
pada pengembangan perangkat lunak, tetapi juga pada manajemen kualitasnya. Di
Indonesia sendiri profesi software engineer masih banyak dicampuradukkan
dengan profesi system analyst dan programmer padahal seorang software
engineer bekerja tidak hanya berdasarkan ilmu komputer saja melainkan juga
berkaitan dengan ilmu sosial lain. Kurangnya daya saing lulusan software
engineer Indonesia membuat posisi ini kerap diisi oleh tenaga asing padahal
kebutuhan software engineer khusunya tenaga lokal Indonesia semakin
meningkat tiap tahunnya.
5. Marketing
Setiap perusahaan apapun bidangnya
pasti membutuhkan tenaga marketing baik itu market research analyst
ataupun marketing specialist. Untuk menaikkan angka penjualan suatu
perusahaan dibutuhkan team marketing yang baik dan solid sehingga
kebutuhan akan ahli marketing akan selalu besar. Jobstreet.com, sebuah
portal penyedia lowongan kerja, melakukan sebuah riset terhadap 72 perusahaan
mengenai jenis tenaga kerja yang sangat mereka butuhkan . Dari survei tersebut
didapatkan hasil bahwa sebanyak 37,1% perusahaan membutuhkan ahli marketing
untuk perusahaannya. Dari gambaran tersebut bisa disimpulkan bahwa tenaga marketing
akan terus banyak dibutuhkan tiap tahunnya.
.
No comments:
Post a Comment