Di pagi hari
saya iseng browsing, saya melihat iklan mengenai BII Marathon yang di
adakan di Bali, pada saat itu secara kebetulan saya melihat peserta
yang menggunakan kursi roda. Saya melihat ada kenalan saya yang berasal
dari PUSPADI. Saya mencoba melakukan kontak telepon ke Pak latra, dan
membenarkan kalau untuk tahun ini pun mereka akan terlibat dalam
Marathon BII ini. Saya secara otomatis mendaftar, padahal saya tidak
pernah latihan fisik untuk hal ini. Dasar saya ikut hanya ingin
mengekspresikan diri bahwa saya bisa seperti yang lain.
Setelah melakukan pendaftara tersebut, barulah saya bingung... apa yang
harus saya persiapkan terutama fisik?? Saya bertanya ke NPC Surabaya,
siapa tahu ada cabang lari di Surabaya, ternyata mereka hanya ada lari
jarak pendek dan latihan dilakukan setiap sabtu sore. Antara bingung dan
senang itu yang saya rasakan. Saya memiliki hobby olah raga, tetapi
sejak harus menggunakan kursi roda, kesukaan itu tidak dapat tersalurkan
dengan baik. Dengan adanya Marathon ini saya merasa hidup kembali,
emangnya selama ini tidak hidup kalee.... wkwkwkwwk....
Satu bulan persiapan kekuatan tangan dan lain lain tibalah hari yang ditunggu.
Sabtu tanggal
13 September 2014,
saya berangkat ke pulau bali
menggunakan Air Asia jam 05.55 mendarat di Bali jam 07.00. Setibanya di
bandara Ngurah Rai saya dijemput pak Purnawan direktur YPK, salah satu
yayasan yang memberikan fisioterapi bagi para difable. Saya sempat penuh
pertanyaan bagaimana yach Marathon kursi roda itu, tetapi saya sambut
dengan semangat 45. Saya hanya membawa niat. Saya sebetulnya sangat
senang dengan adanya olah raga yang melibatkan
disabilitas seperti ini. Karena ini adalah pengalaman pertama saya
sehingga
saya belum yakin dengan persiapan yang saya lakukan. Saya bertanya tanya
jarak berapa yang harus ditempuh besok ya? dan tiak ada satupun yang
dapat memberikan informasi itu. Saya hanya diem dan dengan deg degan
juga takut tidak kuat. hari itu saya di ajak ke kantor YPK untuk
melakukan fisioterapi, setelah selesai melakukan fisioterapi, saya
dijemput oleh pihak RS bhakti Rahayu untuk melakukan kunjungan pasien.
Hal ini sungguh mengasyikkan, rasanya benar benar gimana. Kita bisa
berbagi dengan yang lain meski hanya dengan kunjungan saja.
Bener benar saat yang menyenangkan bagi saya, setelah melakukan kunjungan saya kembali ke kantor YPK dan menunggu sampai jam pulang YPK. Setelah jam pulang saya diantar ke hotel NIKY. Saya seorang sendiri di hotel sambil mengistirahatkan badan tiduran. Tidak lama kemudian saya mendapatkan telepon kalau temen saya dari Lombok akan datang ke hotel dan mengajak saya keluar makan malam. Datanglah teman saya yang bernama LALU WISNU, kita keluar dari hotel menggunakan kursi roda sengaja kita lakukan untuk melakukan latihan. Kita mencari warung makan dekat hotel saja, disana kita ngobrol berdua mengengai banyak hal. hari semakin larut, akhirnya kita berdua pulang. Saat di hotel, kita bertemu pengguna kursi roda juga yang mengikuti seminar HERBALIFE. Kita sempat ngobrol sebentar sebelum kita berpisah untuk istirahat.
Bener benar saat yang menyenangkan bagi saya, setelah melakukan kunjungan saya kembali ke kantor YPK dan menunggu sampai jam pulang YPK. Setelah jam pulang saya diantar ke hotel NIKY. Saya seorang sendiri di hotel sambil mengistirahatkan badan tiduran. Tidak lama kemudian saya mendapatkan telepon kalau temen saya dari Lombok akan datang ke hotel dan mengajak saya keluar makan malam. Datanglah teman saya yang bernama LALU WISNU, kita keluar dari hotel menggunakan kursi roda sengaja kita lakukan untuk melakukan latihan. Kita mencari warung makan dekat hotel saja, disana kita ngobrol berdua mengengai banyak hal. hari semakin larut, akhirnya kita berdua pulang. Saat di hotel, kita bertemu pengguna kursi roda juga yang mengikuti seminar HERBALIFE. Kita sempat ngobrol sebentar sebelum kita berpisah untuk istirahat.
Minggu
tanggal
14 September 2014 saya harus bangun pagi sekali untuk persiapan
berangkat ke PUSPADI, saya berangkat dari hotel NIKY dengan taxi menuju
ke PUSPADI. Diharuskan berkumpul pada pukul 03.45 kita semua berkumpul
di PUSPADI untuk melakukan
briefing. Saat briefing itu saya barulah tahu kalau harus menempuh jarak
5K, lumayan jauh juga. Setelah itu kita berangkat bersama menuju lokasi
yaitu taman safari. Di sana
jalan baypass sudah tertutup, banyak petugas berjaga – jaga, dan banyak
peserta
dari berbagai daerah dan kota sudah berdatangan. Seru sekali. Banyak
sekali kursi roda
yang di bawa untuk rombongan. keseluruhan peserta sejumlah 40 orang.
Peserta yang ikut
banyak cowoknya. Kebanyakan juga polio dan amputasi. Untuk paraplegi
hanya saya
dan itu bukan hal yang mudah. Setelah kami memarkirkan mobil, kami turun
dengan
dibantu memakai kursi roda kami masing masing. Kami diharuskan memakai
kursi
roda dari Whirwind. Kursi roda ini cukup berat. Saya semula PD banget
bisa
menggunakan kursi roda ini. Sebelum kita melakukan perlombaan, kita
melakukan pemanasan bersama dan mencoba kursi roda kami masing masing.
Saat akan melaju ke garis start, walahhh... jalan
nya saja pelan banget dan berat. Wah langsung drop semangat deh. Tetapi
sangat
menyenangkan, saat kami maju ke garis start , sambutan pelari lain
sangat
bagus, kami diberi applause dan semangat. Kita diberi jalan seperti
layaknya celebritis. Saat dimulai perlombaannya, wadooh
saya jalan pelan, bahkan temen cewek saya protes kenapa ini kursi
jalannya miring
terus. Dengan susah payah saya mengayuh kursi roda saya, semakin lama
ketinggalan dengan peserta cowok yang dengan gesit mengayuh kursi roda.
Saya tetap jalan saja karena sudah target saya sampai garis finish.
Ditengah jalan ada peserta yang sampai tangan luka karena
pegangan roda yang panas karena gesekan, ada yang sampai muntah -
muntah. Dengan susah
payah, akhirnya saya dapat mencapai garis finish. Selama perjalanan
lomba, saya
mendapat support dari pelari 10K yang melambaikan tangan.
Saat saya masuk ke garis finish senang rasanya saya, saya mendapatkan medali. Meskipun tidak mendapatkan hadiah tetapi kepuasan itu ada. bahwa saya bisa.
Saat saya masuk ke garis finish senang rasanya saya, saya mendapatkan medali. Meskipun tidak mendapatkan hadiah tetapi kepuasan itu ada. bahwa saya bisa.
Semoga saja
tahun depan saya dapat mengikuti marathon ini dengan persiapan yang lebih
bagus.
No comments:
Post a Comment