Monday, September 15, 2014

MARATHON BII 14 SEPTEMBER 2014 DI Gianyar Bali




          Di pagi hari saya iseng browsing, saya melihat iklan mengenai BII Marathon yang di adakan di  Bali, pada saat itu secara kebetulan saya melihat peserta yang menggunakan kursi roda. Saya melihat ada kenalan saya yang berasal dari PUSPADI. Saya mencoba melakukan kontak telepon ke Pak latra, dan membenarkan kalau untuk tahun ini pun mereka akan terlibat dalam Marathon BII ini. Saya secara otomatis mendaftar, padahal saya tidak pernah latihan fisik untuk hal ini. Dasar saya ikut hanya ingin mengekspresikan diri bahwa saya bisa seperti yang lain.
          Setelah melakukan pendaftara tersebut, barulah saya bingung... apa yang harus saya persiapkan terutama fisik?? Saya bertanya ke NPC Surabaya, siapa tahu ada cabang lari di Surabaya, ternyata mereka hanya ada lari jarak pendek dan latihan dilakukan setiap sabtu sore. Antara bingung dan senang itu yang saya rasakan. Saya memiliki hobby olah raga, tetapi sejak harus menggunakan kursi roda, kesukaan itu tidak dapat tersalurkan dengan baik. Dengan adanya Marathon ini saya merasa hidup kembali, emangnya selama ini tidak hidup kalee.... wkwkwkwwk....
           Satu bulan persiapan kekuatan tangan dan lain lain tibalah hari yang ditunggu.
        Sabtu tanggal 13 September  2014, saya berangkat ke pulau bali menggunakan Air Asia jam 05.55 mendarat di Bali jam 07.00. Setibanya di bandara Ngurah Rai saya dijemput pak Purnawan direktur YPK, salah satu yayasan yang memberikan fisioterapi bagi para difable. Saya sempat penuh pertanyaan bagaimana yach Marathon kursi roda itu, tetapi saya sambut dengan semangat 45. Saya hanya membawa niat. Saya sebetulnya sangat senang dengan adanya olah raga yang melibatkan disabilitas seperti ini. Karena ini adalah pengalaman pertama saya sehingga saya belum yakin dengan persiapan yang saya lakukan. Saya bertanya tanya jarak berapa yang harus ditempuh besok ya? dan tiak ada satupun yang dapat memberikan informasi itu. Saya hanya diem dan dengan deg degan juga takut tidak kuat. hari itu saya di ajak ke kantor YPK untuk melakukan fisioterapi, setelah selesai melakukan fisioterapi, saya dijemput oleh pihak RS bhakti Rahayu untuk melakukan kunjungan pasien. Hal ini sungguh mengasyikkan, rasanya benar benar gimana. Kita bisa berbagi dengan yang lain meski hanya dengan kunjungan saja.



            Bener benar saat yang menyenangkan bagi saya, setelah melakukan kunjungan saya kembali ke kantor YPK dan menunggu sampai jam pulang YPK. Setelah jam pulang saya diantar ke hotel NIKY. Saya seorang sendiri di hotel sambil mengistirahatkan badan tiduran. Tidak lama kemudian saya mendapatkan telepon kalau temen saya dari Lombok akan datang ke hotel dan mengajak saya keluar makan malam. Datanglah teman saya yang bernama LALU WISNU, kita keluar dari hotel menggunakan kursi roda sengaja kita lakukan untuk melakukan latihan. Kita mencari warung makan dekat hotel saja, disana kita ngobrol berdua mengengai banyak hal. hari semakin larut, akhirnya kita berdua pulang. Saat di hotel, kita bertemu pengguna kursi roda juga yang mengikuti seminar HERBALIFE. Kita sempat ngobrol sebentar sebelum kita berpisah untuk istirahat.
Minggu tanggal 14 September 2014 saya harus bangun pagi sekali untuk persiapan berangkat ke PUSPADI, saya berangkat dari hotel NIKY dengan taxi menuju ke PUSPADI. Diharuskan berkumpul pada pukul 03.45 kita semua berkumpul di PUSPADI untuk melakukan briefing. Saat briefing itu saya barulah tahu kalau harus menempuh jarak 5K, lumayan jauh juga. Setelah itu kita berangkat bersama menuju lokasi yaitu taman safari. Di sana jalan baypass sudah tertutup, banyak petugas berjaga – jaga, dan banyak peserta dari berbagai daerah dan kota sudah berdatangan. Seru sekali. Banyak sekali kursi roda yang di bawa untuk rombongan. keseluruhan peserta sejumlah 40 orang. Peserta yang ikut banyak cowoknya. Kebanyakan juga polio dan amputasi. Untuk paraplegi hanya saya dan itu bukan hal yang mudah. Setelah kami memarkirkan mobil, kami turun dengan dibantu memakai kursi roda kami masing masing. Kami diharuskan memakai kursi roda dari Whirwind. Kursi roda ini cukup berat. Saya semula PD banget bisa menggunakan kursi roda ini. Sebelum kita melakukan perlombaan, kita melakukan pemanasan bersama dan mencoba kursi roda kami masing masing. Saat akan melaju ke garis start, walahhh... jalan nya saja pelan banget dan berat. Wah langsung drop semangat deh. Tetapi sangat menyenangkan, saat kami maju ke garis start , sambutan pelari lain sangat bagus, kami diberi applause dan semangat. Kita diberi jalan seperti layaknya celebritis. Saat dimulai perlombaannya, wadooh saya jalan pelan, bahkan temen cewek saya protes kenapa ini kursi jalannya miring terus. Dengan susah payah saya mengayuh kursi roda saya, semakin lama ketinggalan dengan peserta cowok yang dengan gesit mengayuh kursi roda. Saya tetap jalan saja karena sudah target saya sampai garis finish. Ditengah jalan ada peserta yang sampai tangan luka karena pegangan roda yang panas karena gesekan, ada yang sampai muntah - muntah. Dengan susah payah, akhirnya saya dapat mencapai garis finish. Selama perjalanan lomba, saya mendapat support dari pelari 10K yang melambaikan tangan.


Saat saya masuk ke garis finish senang rasanya saya, saya mendapatkan medali. Meskipun tidak mendapatkan hadiah tetapi kepuasan itu ada. bahwa saya bisa.

Semoga saja tahun depan saya dapat mengikuti marathon ini dengan persiapan yang lebih bagus.


No comments:

Post a Comment