Thursday, September 4, 2014

Mengembangkan Followers Sama Pentingnya Dengan Leader



“Leader dan Followers berada di dua sisi mata uang, it’s not only about leader, tapi juga bagaimana memproduksi followers yang bagus untuk menghasilkan seorang good Leader,” tutur Handry Satriago dalam Diskusi HR Cafe dengan tema How to Groom Leaders yang diadakan di Tea Addict Lounge, Jakarta Selatan.

Menurut Handry selama ini perusahaan lebih fokus mempersiapkan bagaimana membuat Leader-Leader yang bagus, tanpa menyentuh aspek lain, dan hal itu adalah cara yang salah. “Kita tidak boleh melupakan 3 Things, yaitu Leader, Followers, dan Situation.  Semuanya sama-sama penting,” ujarnya.

Mengapa Followers penting? “Karena bad leader tidak akan mampu menjalankan hal-hal yang bad, jika dia tidak mempunyai bad followers,” ujar Handry yang mencontohkan kasus itu dengan kejayaan Hittler, yang bisa mempengaruhi followersnya. Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan followers sama pentingnya dengan Leader. Lalu followers seperti apa yang dibutuhkan organisasi? “Follower yang tidak selalu setuju dengan Leader, yang kadang bersebelahan dengan Leader, yang berani mengatakan pendapatnya,”jawab Handry.

Keterbukaan seperti itu harus didorong oleh Leadernya, ciptakan culture yang bisa membuat Followers berani mengemukakan pendapatnya. “Mereka (followers) harus berani bilang apa yang mereka rasakan. Buat saya demokrasi dalam organisasi itu terjadi sebelum keputusan diambil, dan setelah diambil, baru leader yang menjalankan, “  tegas Handry.

Every employee is a leader and follower secara bersamaan,” Handry menguak proses itu yang terjadi di GE selama ini.  Bagaimana followers menjadi bagian dari keberhasilan maupun kegagalan perusahaan.

Mengembangkan followers tentunya akan meningkatkan performa mereka, bagaimana bila keberhasilan followers di luar dugaan dan bagaimana pengaruhnya bagi leader? “Bagi saya, apa yang membuat saya Happy adalah melihat followers yang saya bangun menjadi jagoan,” ujar Handry. Ketika ditanya, nanti posisi bapak kegeser? “It’s okay, i’m very proud jika saya punya followers menjadi bintang,” imbuh Handry, presiden GE Indonesia.

Pada kesempatan diskusi yang dihadiri sekitar 100 peserta itu Indra Kurniawan dari Kubik Training juga menambahkan bahwa Leader memang tidak selalu benar dan semua leader pasti membutuhkan followers.  Karena itu sebagai praktisi HR, sebaiknya memiliki knowledge dan value untuk menjembatani leader dan followers.

“HR menurut saya adalah arsitek dalam organisasi, mereka yang mendesain apa kebutuhan , dan apa yang akan dibangun, dari leader dan followers,” ujar Indra.

No comments:

Post a Comment